Watan selaku pengurus ASITA Bandung menyebutkan ada beberapa hal
mendasar yang harus diperbaiki di Batam dalam rangka meningkatkan wisata
di Kota Batam. Pertama, adanya kebijakan fiskal. Menurutnya kebijakan
fiskal menurunkan kunjungan wisata ke daerah.
" Fiskal ini mengakibatkan paket wisata tujuan Singapura dan Malaysia lebih murah," ungkapnya.
Kedua, transportasi rental bus wisata di Batam dinilai kurang dan tidak layak.
"sebenarnya ini yang kurang dari Batam untuk itu kami meminta kepada
baik pemerintah maupun penguasaha armada bis pariwisata untuk
memperbaiki armada dan merubah pola pelayanan menjadi ramah," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, "diperlukan investasi armada transportasi
untuk kenyamanan wisata karena dalam satu waktu kami membawa jumlah
paket lebih dari 100 orang tujuan Batam, Singapura, Johor ada beberapa
bis wisata yang mogok saat berada di Batam," ungkapnya.
Sementara pelaksana harian Direktur Promosi dan Humas Ady Soegiharto
menyambut baik saran dan masukan yang diberikan para asosiasi Agen Tour
and Travel Jawa Barat dalam pertemuan tersebut. Menurutnya persoalan
armada atau ketersediaan transportasi wisata di Kota Batam telah menjadi
perhatian pihaknya.
"BP Batam telah mengidentifikasi dan salah satu kendala ialah memang
ketersediaan transportasi seperti rental bus wisata ini," ucapnya.
Ia dan tim pengembangan wisata di BP Batam akan membawa masukan yang
diperoleh dalam pertemun tersebut aakepada pimpinan dana akan segera
ditindaklanjuti dalam pertemuan selanjutnya.
" Pertemuan awal kami disini akan dicatat dan dilaporkan oleh tim segera
untuk menjadi bahan pertimbangan menciptakan akselerasi wisata di Kota
Batam," lanjutnya.
Lebih terang ia menjelaskan BP Batam saat ini tengah gencar menggerakkan
sektor wisata dengan melibatkan UMKM masyarakat Batam mulai dari BP
Batam International Culture 2018, BP Batam Marathon International
Championship 2018, BP Batam Car Free Night, Pasar Wisata Kuliner dan
Batam Menari 2018. "ternyata "meledak" artinya mendapat perhatian dan
antusias masyarakat di batam ternyata haus hiburan," ucapnya.
Kasubdit Humas Mohamad Taofan menyebutkan pihaknya telah bekerja sama
dengan PHRI dan Asita Batam dan Yogyakarta untuk menciptakan destinasi
baru dan kunjungan wisatawan pada masing masing daerah. "kami menyebut
Batam sebagai teras Indonesia dikarenakan berdekatan dengan negara
tetangga dan kemudian potensi pariwisata di Batam sangat banyak dan
baik," ujarnya
Selanjutnya saat ini BP Batam juga tengah menyusun rencana destinasi
wisata di setiap bulannya dan pihaknya juga sedang mengembngkan
destinasi pariwisata olahraga.
" Contoh ada bukit dangas untuk track sepeda dan ini tidak dimiliki
Singapura dan Johor, kemudian destinasi wisata keluarga itu ada di pulau
abang dan pantai di sekitar Batam," tutupnya.
No comments:
Post a Comment